Minggu, 01 April 2012

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN BENTUK DAN UKURAN SEL


LAPORAN PRAKTIKUM  ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN
BENTUK DAN UKURAN SEL


Tanggal Paraktikum               : 10 Maret 2012
Tanggal Pengumpulan            : 17 Maret 2012
Nama                                     : Ulfah Rahardi / 1210702057
      Kelompok                               : II










JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN  SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012

      I.          Judul Percobaan
Bentuk dan Ukuran sel
     II.          Pendahuluan
2.1. Tujuan Percobaan
·       Mahasiswa diharapkan mengenal beberapa bentuk dan ukuran sel
2.2  Dasar Teori
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.. Sejarah penemuan sel Robert Hooke Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan ( Campble,  2002).
Sel merupakan unit struktural dan fungsional organisme hidup. Organisme terkecil terdiri dari sel tunggal; sebaliknya, tubuh manusia mengandung sedikitnya 1014 sel. Terdapat berbagai jenis sel, yang amat bervariasi dalam ukuran, bentuk dan fungsi khususnya. Dalam segenggam tanah, atau segelas air kolam terdapat berbagai jenis organisme uniselular. Dan, di dalam tiap organisme multiselular yang lebih tinggi (tubuh manusia atau tanaman jagung), terdapat puluhan atau ratusan jenis sel yang berbeda, semuanya terancang secara khusus untuk bersama-sama berfungsi di dalam bentuk jaringan dan organ. Tetapi, bagai­manapun besar dan kompleksnya organisme tersebut, setiap jenis sel mempertahankan sifat khusus dan kebebasannya.
Bentuk sel tumbuhan juga bermacam-macam. Ada yang seperti peluru, kubus, poliedris, prisma, memanjang, seperki sangat erat hubungannya dengan fungsinya masing-masing. Mengenai ukuran sel juga bervariasi, balk pada bakteri, tumbuhan, maupun hewan. Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa penampang lintang sel tumbuhan mempunyai ukuran rata-rata 1/1000 – 1/10 mm (10 - 100 µm). Tetapi ada pula sel sel yang mempunyai diameter lebih dari 1 mm, hingga dapat dilihat dengan mata biasa, misalnya sel-sel empulur batang atau sel-sel daging buah. Panjang sel-sel serabut ada yang sampai beberapa ratus mm, sedang panjang sel-sel getah dapat mencapai beberapa meter. Bagian-bagian Sel Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll, Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan(Hidayat,1995).
 Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg. Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel (Tjitrosoepomo, 2007).
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel (Sutrian,  2004).

   III.          Metode
3.1. Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Mikroskop
Batang Manihot utilisima ( singkong)
Pipet tetes
Buah Carica papaya ( papaya)
Kaca objek & kaca penutup
Batang Carica papaya ( Pepaya)
Kuas halus
Awetan daun jagung
Silet/ cuter


  IV.          Cara kerja


 

Alat dan bahan sudah disipakan


 

                       Menyayat bahan- bahan dengan silet
   
menyimpan hasil sayatan pada kaca object
                          menambahkan air pada sayatan tersebut dan menutup dengan cover glass

mengamati  kaca preparata tersebut dibawah mikrosop dan menggambar sel – sel yang ada pada masing- masing kaca preparat tersebut


    V.          Hasil Pengamatan
Preparat awetan daun  Zay mays dengan pembesaran 10 x.
Penampang batang singkong (Manihot utilisima) dengan pembesaran 10 x
Penampang buah papaya (Carica papaya) dengan pembesaran 10 x.


  VI.          Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai  variasi bentuk sel pada berbagai tanaman. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut juga  sebagai unit terkecil kerena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Dalam percobaan ini kita dapat mengetahui berbagai macam bentuk-bentuk sel dari awetan daun jagung ( Zea mays), daun singkong, batang singkong (Manihot utillisima) dan papaya  (Carica papaya). Bahan-bahan tersebut diiris/disayat tipis secara melintang dengan menggunakan silet atau cuter.
Pada batang singkong (Manihot utillisima), yang telah diamati di bawah mikroskop, setelah dilihat  memiliki bentuk sel yang teratur seperti segi enam/heksagonal. Sel- Selnya tersusun rapat dan teratur. Bentuk sel ini juga dapat disebut dengan prismatik segi enam.  Sedangkan Pada buah pepaya (Carica papaya), yang diamati di bawah mikroskop bentuk selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Sel – selnya tersusun rapat. Bentuk sel ini dapat disebut juga dengan isodiametrik. Dengan bentuk selnya yang bulat sehingga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan mampu menyerap cadangan makanan lebih banyak karena bentuk penampangnya lebih luas.sedangkan bentuk sel yang terdapat pda daun jagung seperti lembaran yang memilki bulatan – bulatan didalamya. Tetapi pada daun singkong kelompok kami tidak dapat menemukan bentuk selnya, karena penyayatan yang sulit dilakukan, sehingga tidak mendapatkan sayatan yang tipis untuk di amati.  Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa setiap tanaman ternyata  memiliki bentuk sel yang berbeda-beda. Dari perbedaan bentuk sel yang bermacam-macam ada keterkaitan antara fungsi masing-masing sel, salah satunya adalah sel gabus yang bersifat kedap air memiliki jaringan gabus yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.
Menurut Agustina (2010), Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel. Dinding sel akan menberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan dinding sel. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat berbagai macam sel dengan variasi dalam hal fungsi, struktur, susunan, dengan kompleksitas sturktur dinding sel yang juga bervariasi. Sel dewasa mempunyai variasi dalam hal bentuk dan ukuran.dalam hubungannya dengan fungsi, sel tumbuhan dapat berbentuk oval, elips, silinder, tebular, prismatic, sperti serat atau bercabang.







VII.          Kesimpulan
Dari hasil praktikum mengenai bentuk – bentuk sel, dapat disimpulkan bahwa dari ketiga jenis tumbuhan yang diamati selny, ternyata memilki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.Contohnya pada batang singkong memiliki bentuk sel yang teratur seperti segi enam/heksagonal,sedangkan pada buah papaya  bentuk selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Ini membuktikan bahwa perbedaan bentuk sel berpengaruh pada fungsi masing- masing dari sel itu. salah satunya adalah sel gabus yang bersifat kedap air memiliki jaringan gabus yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.

VIII.          Daftar Pustaka

Campble. Reece. Mitchell. 2002. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Agustina, Tri Wahyu. 2010. Materi pokok Ajar Anatomi Tumbuhan. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka cipta.